Idhul Adha 1431 di Banyusumurup

Idhul Adha tahun ini warga Banyusumurup ada yang melaksanakan sholat Ied pada hari Selasa, 16 November 2010 dan ada juga yang melaksanakan sholat Ied pada hari Rabu, 17 November 2010, tetapi menurut pengamatan saya sebagian besar masyarakat Banyusumurup melaksanakan sholat Ied pada hari Rabu, 17 November 2010. Ini terbukti dengan meluapnya jamaah sholat Ied yang tidak hanya memenuhi halaman masjid tetapi juga memenuhi halaman rumah yang cukup luas yang terletak di depan masjid. Semua tergantung dengan keyakinan dan kemantapan hati mereka, kapan mereka melaksanakan sholat Ied. Masyarakat yang melaksanakan sholat Ied pada hari selasa, mereka tidak menggunakan Masjid Banyusumurup sebagai tempat sholat Ied, tetapi mereka mencari tempat seperti tanah lapang atau masjid yang menyelenggarakan sholat Ied pada hari itu. Sedangkan masyarakat yang melaksanakan sholat Ied pada hari Rabu, mereka melaksanakan sholat Ied di Masjid Banyusumurup (Masjid Kagungan Dalem Kraton Ngayogyokarto Hadiningrat dan Kraton Surakarta Hadiningrat) dengan penyelenggara para Abdi Dalem Kraton. Tetapi untuk penyembelihan hewan qurban semua dilaksanakan pada hari rabu. Perbedaan tersebut tidak menyebabkan ketidakharmonisan diantara warga. Terbukti dengan adanya kerja sama diantara mereka ketika melaksanakan penyembelihan hewan qurban. Di Banyusumurup penyembelihan hewan qurban dilaksanakan di dua lokasi berbeda yaitu di Masjid Banyusumurup dan di Mushola Darussalam. Jumlah hewan qurban yang disembelih di Masjid Banyusumurup adalah lima ekor sapi dan kambing sebanyak tujuh ekor, sedangkan hewan qurban yang disembelih di Mushola Darussalam yaitu satu ekor sapi dan tiga ekor kambing. Daging qurban tersebut dibagikan kepada seluruh masyarakat Banyusumurup. Dari banyaknya hewan qurban yang disembelih tersebut menunjukkan bahwa kesadaran untuk berqurban di hari Idul Adha ini semakin besar, terbukti jumlah hewan qurban yang disembelih pada tahun ini lebih banyak dibandingkan dengan tahun kemarin. Semoga untuk tahun-tahun yang akan datang kesadaran masyarakat Banyusumurup untuk berqurban semakin meningkat. Tapi sebelumnya tanggal 16 November 2010, sore itu rame anak-anak di Mushola Darussalam, tidak seperti biasanya anak-anak tersebut berpakaian rapi dan raut wajah mereka sangat sumringah (red : ceria). Emh…ternyata sore itu anak-anak bersiap-siap untuk takbir keliling. Setelah jama’ah magrib lampion mulai keluarkan dari gudang ( ternyata lampion itu sudah distock sejak idul fitri 2 tahun yang lalu). Lampion menyala, satu persatu anak mendapat 1 lampion, wajah-wajah sumringah itu semakin bertambah dengan semangat anak-anak berbaris untuk siap-siap takbir keliling, tidak jauh route yang dilalui karena memang penyertanya anak-anak. Hanya seputar dusun Banyusumurup router takbir keliling, dengan semangat suara,” allahu akbar ” berkumandang, memuliakan nama Allah dan sebagai sarana dakwah bagi anak-anak yang selama ini mungkin hanya di racuni oleh program TV yang tidak mendidik. Capek dan lelah diwajah mereka, tetapi sesekali senyum mereka terliat menandakan mereka sangat bahagia di malam ini. Tepat waktu isya anak-anak sudah kembali ke Mushola untuk sholat isya berjamaah. Setelah sholat, emh…yang ditunggu anak-anak sudah tersedia minum dan snack, sambil bercerita anak-anak menyantap snack dan minum. Anak-anak memang belum bisa bercerita dan berbicara dengan lugas tapi di sorot mata mereka mengucapkan terimakasih buat Pak Waji, Mas Izan , Mas Pete dan mas-mas lainnya, mereka bisa menikmati malam idul adha dengan indah. Uri-uri budaya dakwah ini, karena saat ini anak-anak hanya diracuni acara TV yang banyak tidak mendidik. Terimakasih Darussalam Crew. Dimasjid keraton Banyusumurup, para abdi dalem dan sesepuh juga takbir bersama, tentunya tidak keliling karena memang sesepuh sudah sukar untuk jalan-jalan seperti anak-anak. Cukup banyak peserta takbir malam itu. Takbir selesai sekitar pukul 24.00 wib , tentunya warga butuh istirahat karena paginya sholat Ied akan dilakukan pagi hari (06.30 wib) Pukul 06.00 wib tanggal 17 November 2010, Banyusumurup, berbondong-bondong warga berjalan menuju masjid Keraton Yogykarta yang berada ditengah-tengah Dusun Banyusumurup. “penuh..penuh..diluar saja kita gelar tikar”, ajak Pak Tanto mengajak beberapa warga untuk sholat diluar masjid karena penuh. Sekitar pukul 08.00 wib sholat sudah selesai berbondong-bondong warga pulang dan siap untuk menyembelih kurban, di Masjid Keraton menyembelih 5 sapi dan 4 Kambing sedangkan di Mushola Darussalam 1 sapi dan 3 kambing.Di Masjid masyarakat sangat kompak untuk “membantai” 5 ekor sapi. Di mushola darussalam pun tidak mau kalah warga semua kompak walau hanya ” membantai” 1 ekor sapi. Hem,,,,jam 13.00 wib (waktu indonesia banyusumurup) daging sudah dibagikan. Lumayan 1 warga dapat sekitar 3 kg daging.Foto-foto kurban di Masjid Banyusumurup.

0 komentar:

Posting Komentar